Kaulinan barudak :
- Jajangkungan
Dalam permainan ini seorang pemain harus mampu
menyeimbangkan dirinya. Permainan Jajangkungan dimainkan dengan sepasang
tongkat atau galah terbuat dari kayu atau bambu. Tumpuan untuk pijakan kaki
dibuat pada ketinggian 30 – 60 cm dari ujung bawah tongkat. Pemain-pemain bisa
dengan serentak memainkannya secara bersamaan. Jajangkungan biasa digabungkan
dengan jenis permainan lain, seperti adu lari atau sepak bola. Seringkali,
penilaiannya hanya pada adu ketahanan berjalan di atas jajangkungan sambil
saling menendang kaki jajangkungan lawan bermain. Pemain dinyatakan kalah apabila
terjatuh.
- Paciwit - ciwit Lutung
Paciwit - ciwit Lutung dimainkan bergergu oleh 3
hingga 4 orang anak. Anak perempuan atau laki-laki bermain dengan berusaha
saling mendahului mencubit (nyiwit) punggung tangan diurutan teratas sambil
melantunkan kawih,
Paciwit-ciwit lutung…,
Si Lutung pindah ka tungtung, Paciwit-ciwit Lutung…,
Si Lutung pindah ka tungtung.
Tidak ada pihak yang dinyatakan menang atau kalah. Karena memang jenis permainan ini semata-mata dilakukan hanya untuk bersenang-senang dan mengisi waktu pada malam terang bulan.
Paciwit-ciwit lutung…,
Si Lutung pindah ka tungtung, Paciwit-ciwit Lutung…,
Si Lutung pindah ka tungtung.
Tidak ada pihak yang dinyatakan menang atau kalah. Karena memang jenis permainan ini semata-mata dilakukan hanya untuk bersenang-senang dan mengisi waktu pada malam terang bulan.
- Gatrik
Gatrik dimainkan oleh dua orang atau lebih secara
beregu. Alat yang dimainkan adalah tongkat pemukul terbuat dari kayu dan
potongan kayu sepanjang 1/4 tongkat pemukul, istilahnya disebut "anak
gatrik”. Anak gatrik diletakan dilubang miring dan sempit dengan setengah
panjangnya menyembul di permukaan tanah. Ujung anak gatrik dipukul dengan
tongkat. Dan anak gatrik kembali dipukul sejauh-jauhnya ketika terlempar ke
udara. Nah, apabila anak gatrik tertangkap lawan, maka permainannya dinyatakan
kalah. Bila tidak tertangkap, jarang antara lubang dan tempat jatuhnya dihitung
untuk menentukan pemenangnya.
- Perepet Jengkol
Perepet Jengkol dimainkan oleh 3 hingga 4 anak perempuan atau lelaki.
Dimainkan dengan berdiri dan saling membelakangi sambil berpegangan tangan.
Salah satu kaki saling berkaitan di arah belakang dengan berdiri sebelah kaki,
pemain harus menjaga keseimbangan agar tidak terjatuh. Sambil bergerak berputar
ke arah kiri atau kanan menurut aba-aba si dalang yang bertepuk tangan sambil
melantunkan kawih,
Perepet jengkol jajahean..,
Kadempet Kohkol jejereten..
Tidak ada pihak yang dinyatakan menang atau kalah dalam permainan ini. Sama halnya dengan paciwit-ciwit lutung, permainan perepet jengkol pun biasa dimainkan untuk bersenang-senang pada saat terang bulan.
Perepet jengkol jajahean..,
Kadempet Kohkol jejereten..
Tidak ada pihak yang dinyatakan menang atau kalah dalam permainan ini. Sama halnya dengan paciwit-ciwit lutung, permainan perepet jengkol pun biasa dimainkan untuk bersenang-senang pada saat terang bulan.
- Oray-orayan
Oray-rayan dimainkan beberapa anak perempuan maupun
lelaki di lapangan terbuka. Pemainnya saling memegang ujung baju bagian
belakang teman yang berada di depannya untuk membentuk barisan panjang. Pemain
terdepan berusaha menangkap pemain yang paling belakang yang akan menghindar,
sehingga barisan bergerak meliuk-liuk seperti ular, tetapi barisan itu tidak
boleh terputus dengan melantunkan kawih,
Oray-orayan luar leor ka sawah..,
Tong ka sawah parena keur seudeng beukah
Orang-orayan luar leor ka kebon …,
Tong ka kebon aya barudak keur ngangon.
Oray-orayan luar leor ka sawah..,
Tong ka sawah parena keur seudeng beukah
Orang-orayan luar leor ka kebon …,
Tong ka kebon aya barudak keur ngangon.
- Sondah
Sondah pada umumnya dimainkan oleh anak perempuan. Pola gambar berbentuk
petak-petak berpalang dibuat di tanah. Setiap pemain memegang sepotong pecahan
genteng atau batu pipih, yang kemudian dilemparkan ke dalam petak permainan.
Pemain melompat-lompat dari petak ke petak berikutnya. Petak yang terdapat
pecahan gentingnya tidak boleh diinjak. Pemain dinyatakan kalah jika menginjak
garis petak atau bagian luar petak. Pemain pertama disebut mi-hiji, kedua
mi-dua, ketiga mi-tilu, dan seterusnya.
Itu saja sedikit dari sekian banyak kaulinan barudak urang lembur (permainan anak-anak desa). thx
Itu saja sedikit dari sekian banyak kaulinan barudak urang lembur (permainan anak-anak desa). thx
0 komentar:
Posting Komentar