Pages

Jumat, 16 November 2012

Bullying


Bullying Definition
Bullying is unwanted, aggressive behavior among school aged children that involves a real or perceived power imbalance. The behavior is repeated, or has the potential to be repeated, over time. Both kids who are bullied and who bully others may have serious, lasting problems
In order to be considered bullying, the behavior must be aggressive and include:
  • An Imbalance of Power: Kids who bully use their power—such as physical strength, access to embarrassing information, or popularity—to control or harm others. Power imbalances can change over time and in different situations, even if they involve the same people.
  • Repetition: Bullying behaviors happen more than once or have the potential to happen more than once.
Bullying includes actions such as making threats, spreading rumors, attacking someone physically or verbally, and excluding someone from a group on purpose.
  • Types of Bullying
  • Where and When Bullying Happens
  • Frequency of Bullying

Types of Bullying 

There are three types of bullying:
  • Verbal bullying is saying or writing mean things. Verbal bullying includes:
    • Teasing
    • Name-calling
    • Inappropriate sexual comments
    • Taunting
    • Threatening to cause harm
  • Social bullying, sometimes referred to as relational bullying, involves hurting someone’s reputation or relationships. Social bullying includes:
    • Leaving someone out on purpose
    • Telling other children not to be friends with someone
    • Spreading rumors about someone
    • Embarrassing someone in public
  • Physical bullying involves hurting a person’s body or possessions. Physical bullying includes:
    • Hitting/kicking/pinching
    • Spitting
    • Tripping/pushing
    • Taking or breaking someone’s things
    • Making mean or rude hand gestures

 

Where and When Bullying Happens 

Bullying can occur during or after school hours. While most reported bullying happens in the school building, a significant percentage also happens in places like on the playground or the bus. It can also happen travelling to or from school, in the youth’s neighborhood, or on the Internet.

Frequency of Bullying 

There are two sources of federally collected data on youth bullying:
  • The 2011 Youth Risk Behavior Surveillance System (Centers for Disease Control and Prevention) indicates that, nationwide, 20% of students in grades 9–12 experienced bullying.
  • The 2008–2009 School Crime Supplement (National Center for Education Statistics and Bureau of Justice Statistics) indicates that, nationwide, 28% of students in grades 6–12 experienced bullying.

Mau Buat Sinopsis Tapi Gk Bsa? Baca Dulu Artikel Ini


Kali Ini Degum mau ngebahas sedikit Tentang Sinopsis. Kita akan bahas tentang pengertian dan Contoh dari sinopsis. Moke langsung ajh cekidot J

Sinopsis adalah ringkasan cerita cerpen. Ringkasan cerpen adalah bentuk pemendekan dari sebuah cerpen dengan tetap memperhatikan unsur-unsur intrinsik cerpen tersebut. membuat Sinopsis merupakan suatu cara yang efektif untuk menyajikan cerita yang panjang dalam bentuk yang singkat.

Dalam sinopsis, keindahan gaya bahasa, ilustrasi, dan penjelasan-penjelasan dihilangkan, tetapi tetap mempertahankan isi dan gagasan umum pegarangnya.
Sinopsis biasanya dibatasi oleh jumlah halaman, misalnya dua atau tiga halaman, seperlima atau sepersepuluh dari panjang karangan asli.

Unsur-unsur dalam cerpen :
·         Tema 
Yaitu gagasan inti. Dalam sebuah cerpen, tema bisa disamakan dengan pondasi sebuah bangunan.
·         Alur atau Plot
Yaitu rangkaian peristiwa yang menggerakkan cerita untuk mencapai efek tertentu.
·         Penokohan
Yaitu penciptaan citra tokoh dalam cerita.
·         Latar atau Setting
yaitu segala keterangan mengenai waktu, ruang dan suasana dalam suatu cerita.
·         Sudut Pandangan Tokoh
Diantara elemen yang tidak bisa ditinggalkan dalam membangun cerita pendek adalah sudah pandangan tokoh yang dibangun sang pengarang..
Berikut ini adalah sedikit Contoh Sinopsis yang akan saya berikan kepada teman - teman semuanya.
Suatu dunia yang tak bisa dijelaskan dengan logika berpikirnya. Itulah tempat Ali Patay berada sekarang.
Di satu sisi, dunia itu hanyalah seperti abad pertengahan dengan corak khasnya seperti pedang, baju zirah, dan kastil-kastil yang menjulang tinggi. Mungkin disana memang tidak ada sihir, namun di sisi lainnya dunia itu mempunyai banyak sekali perbedaan ganjil jika dibandingkan dengan abad pertengahan biasa. Siapa yang mengira Ia bisa menemukan kereta melayang seperti maglev di dunianya yang biasa?? Dan mengapa batu sejenis permata disana bisa digunakan untuk menghasilkan api, angin dan energi lainnya??
Bermula dari perjalanannya untuk mengisi liburan musim panas sekaligus memenuhi undangan dari temannya, Ali mengalami kecelakaan pesawat dan menemukan dirinya berada di dunia yang aneh itu. Ia juga menemukan sahabat karibnya yang sudah lama menghilang dari dunianya di tempat itu, yang ternyata bernasib sama dengan dirinya, sama-sama tersesat.
Dia juga mendapatkan teman baru yang membawa pengaruh sangat besar bagi dirinya di dunia baru itu, seorang pangeran dari suatu kerajaan bernama Minateras. Orang itu juga merupakan orang pertama yang Ali kenal pernah mendengar kata “Amerika” dan membawanya ke petunjuk pertama tentang misteri dunia itu. Namun ternyata pangeran itu juga yang membawanya ke masalah besar, karena ternyata Ia merupakan orang yang diincar pembunuh yang ditugaskan menghabisi sisa-sisa penerus Minateras.
Bermodal keingintahuan yang berlebih, Ali yang sebenarnya hanya berusaha mencari jalan keluar dari dunia itu menjadi penggerak perebutan kembali kerajaan Minateras…Semakin dalam terlibat dan secara tidak langsung berperan banyak mengubah nasib dunia itu, seperti yang sudah diramalkan kepadanya…
“Namanya Ali Patay…Ia juga akan menjadi orang yang sangat berpengaruh di dunia ini… Ia akan mendapatkan kekuatan menentukan takdir dunia ini…”
Tetapi seperti kebanyakan mahasiswa biasa yang berpikir dengan logika, siapa yang percaya dengan ramalan?? Tanpa menghiraukan ramalan itu Ia terus melangkah mengikuti aliran kehidupan di dunia yang baru itu, sama sekali tidak menyadari apa yang akan terjadi diakhir karena perbuatannya…
Sekian informasi sederhana saya mengenai Pengertian Sinopsis dan Contoh Sinopsis Novel.Semoga teman - teman dapat membuat sebuah novel dan memberikan Sinopsisnya kepada penerbit setelah membaca artikel sederhana saya mengenai Contoh Sinopsis Novel. Thanks yaa J

Rabu, 14 November 2012

Metamorfosis Hewan Yang Sempurna Dan Tidak Sempurna


Daur Hidup Hewan Sempurna :


  •  Katak













 Katak mengalami daur hidup sempurna yaitu :
 Telur-Berudu/Kecebong-Katak muda/katak berekor-katak dewasa

  • Kupu-Kupu

 










Kupu-kupu mengalami daur hidup sempurna yaitu:
Telur-Ulatkecil-UlatDewasa-Kepompong-Kupu-Kupu


  •           Lalat 



 









Lalat Mengalami daur hidup sempurna Yaitu:
Telur-larva-kepompong-lalat dewasa.


  •         Nyamuk













Nyamuk mengalami Daur hidup sempurnya yaitu:
Telur-larva(jenti-jentik)-Pupa(kepompong)-Nyamuk dewasa.


  •    Lebah













Lebah mengalami Daur hidup sempurna yaitu:
telur-Nimfa-lebahpekerja/prajurit-limfa fertile-laron-lebah dewasa



Daur Hidup tidak sempurna :


  • belalang

               
              










  Belalang mengalami daur hidup tidak sempurna yaitu:
  telur-nimfa muda-belalang

  • Kecoa

              
\





Kecoa mengalami daur hidup tidak sempurna yaitu
telur-nimfa-kecoa dewasa.

  • Capung









               

capung mengalami daur hidup tidak sempurna yatu:
Telur-Nimfa-Capung dewasa



  •  Kepik













Kepik megalami daur hidup tak sempurna yaitu:
Telur-kepik muda-kepik dewasa.

  • Jangkirk













Jangkrik mengalami daur hidup tidak sempurna yaitu:
            telur-jangkrik muda-jangkrik dewasa

Senin, 12 November 2012

STRATEGI YANG TEPAT UNTUK PEMBELAJARAN IPS DI SD/MI


A. PENDAHULUAN
Penanaman sikap atau sikap mental yang baik melalui pengajaran IPS, tidak dapat dilepaskan dari mengajarkan nilai dan sistem nilai yang berlaku di masyarakat. Dengan kata lain , strategi pengajaran nilai dan sistem nilai pada IPS bertujuan untuk membina dan mengembangkan sikap mental yang baik. Materi dan pokok bahasan pada pengajaran IPS dengan menggunakan berbagai metode (multi metode), digunakan untuk membina penghayatan, kesadaran, dan pemilikan nilai-nilai yang baik pada diri siswa. Dengan terbinanya nilai-nilai secara baik dan terarah pada mereka, sikap mentalnya juga akan menjadi positif terhadap rangsangan dari lingkungannya, sehingga tingkah laku dan tindakannya tidak menyimpang dari nilai-nilai yang luhur. Dengan demikian tingkah laku dan tindakannya tadi selalu akan dilandasi oleh tanggung jawab terhadap dirinya sendiri dan terhadap lingkungannya. Penanaman nilai dan sikap pada pengajaran IPS hendaknya dipersiapkan dan dirancang berkesinambungan dengan penekanan pada setiap tingkat yang berbeda. Semakin tinggi jenjangnya semakin besar unsur pemahaman dan pertanggungjawabannya.
Pengajaran IPS dilaksanakan dalam waktu yang terbatas, sehingga tidak mungkin dapat memperkenalkan seluruh nilai- nilai kehidupan manusia kepada siswa. Oleh karena itu nilai-nilai yang akan ditanamkan kepada siswa merupakan nilai-nilai yang pokok dan mendasar bagi kehidupan manusia. Menurut Paul Suparno, SJ. sikap dan tingkah laku yang berlaku umum, yang lebih mengembangkan nilai kemanusiaan dan mengembangkan kesatuan sebagai warga masyarakat perlu mendapatkan tekanan.
Dalam pembelajaran IPS kelas tinggi ada beberapa kesulitan yang dialami oleh siswa, dapat diidentifikasikan sebagai berikut :
a. Siswa kurang dapat mengembangkan nilai dan sikap dalam kehidupan sehari-hari.
b. Pengajaran IPS dilaksanakan dalam waktu yang terbatas, sehingga tidak mungkin dapat memperkenalkan seluruh nilai- nilai kehidupan manusia kepada siswa.
B. ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
1. Perhatian.
Perhatian merupakan satu-satunya faktor yang mempengaruhi dalam kegiatan pembelajaran. Wiliem Stern dalam bukunya : Al gemeine Psicologie, ahli ilmu jiwa ini memberikan definisi mengenai perhatian yang intinya dapat dirumuskan sebagai berikut:
Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis atau aktivitas jiwa yang tertuju kepada suatu obyek dan mengesampingkan obyek yang lain.
Oleh karena itu guru harus tanggap terhadap tingkah laku anak, maka yang perlu diperhatikan guru adalah pengajaran itu harus menarik perhatian anak. Untuk itu harus diusahakan agar pembelajaran itu:
1) Didasarkan pada hal-halyang sudah dikenal anak dan berisi sesuatu yang baru baginya.
2) Bervariasi dalam menyampaikan (penjelasan) materi pelajaran, misalnya:
a. Dengan variasi suara
Suara bisa dikeraskan, dilemahkan bahkan dapat diam sebentar (kesenyapan) guna menarik perhatian.
b. Dengan variasi tulisan
Hal-hal yang penting dapat ditulis yang lebih mencolok, lain daripada yang lain.
c. Dengan menggunakan gambar (peta)
Gambar (peta) diperlukan untuk menunjukkan letak atau tempat suatu daerah.
2. Pemilihan dan Penggunaan Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan bahan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu
Pemilihan Media Pembelajaran
Dengan adanya berbagai macam media pembelajaran yang kesemuanya dapat dipakai dalam proses pembelajaran maka saat guru akan menggunakannya harus memilih media mana yang paling tepat digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
Beberapa kriteria yang dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam memilih media, antara lain :
1) Tiap jenis media tentu mempunyai karakteristik.
2) Pemilihan media harus dilakukan secara obyektif.
3) Pemilihan media hendaknya mempertimbangkan juga:
- Kesesuaian tujuan pembelajaran
- Kesesuaian materi
- Kesesuaian kemampuan anak
- Kesesuaian kemampuan guru ( untuk menggunakan)
- Ketersediaan bahan, dana
- Mutu media
Dengan memperhatikan kriteria pemilihan media tersebut maka guru akan terhindar dari kecerobohan dalam pemilihan media. Pemilihan media yang cermat dan tepat akan menunjang keefektifan proses pembelajaran.
Penggunaan Media
Guru perlu mengetahui prinsip-prinsip umum penggunaan media pembelajaran sehingga setelah memilih guru harus dapat menggunakannya dengan tepat.
Prinsip-prinsip umum penggunaan media pembelajaran antara lain:
1) Media harus merupakan bagian integral dari sistem pembelajaran
2) Media tertentu cenderung untuk lebih tepat dipakai dalam penyajian sesuatu unit pelajaran daripada media yang lain
3) Tidak ada satupun media yang sesuai untuk segala macam kegiatan belajar
4) Penggunaan media yang terlalu banyak secara sekaligus dapat membingungkan dan tidak memperjelas pelajaran.
Dari uraian tentang kriteria dan penggunaan media tersebut yang perlu kita perhatikan bahwa penggunaan media tidak akan menggantikan guru. Peran guru dalam proses pembelajaran tetap memegang peran yang penting, yaitu mengelola kegiatan pembelajaran.
3. Motivasi
Motivasi adalah keadaan dalam pribadi orang yang mendorong individu untukmelakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapaisuatu tujuan. Motivasi berfungsi sebagai motoe penggerak aktivitas. Bila motornya lemah, aktivitas yang terjadipun lemah pula. Motivasi belajar berkait erat dengan tujuan yang hendak dicapai oleh individu yang sedang belajar itu sendiri.
Bila seseorang yang sedang belajar menyadari bahwa tujuan yang hendak dicapai berguna/bermanfaat baginya maka dimungkinkan motivasi belajar akan muncul dengan kuat.
Munculnya motivasi dalam diri siswa (internal) dalam belajar, karena siswa ingin menguasai kemampuan yang terkandung didalam tujuan pembelajaran yang bermanfaat untuk dirinya.
Dengan menginformasikan garis besar materi, akan memberikan gambaran yang jelas tentang apa yang akan dipelajari dalam suatu pembelajaran.
Jadi kegiatan memotivasi (teknik memotivasi) dapat berupa :
1) Menginformasikan tujuan pembelajaran
2) Menginformasikan manfaat pembelajaran
3) Menginformasikan garis besar materi pembelajaran
4. Menyimpulkan materi pelajaran
Menyimpulkan materi pelajaran merupakan salah satu kegiatan guru diakhir pembelajaran. Langkah ini dalam prosesnya sebagai teknik untuk penguatan terhadap hasil belajar secara menyeluruh. Menyimpulkan materi pelajaran dapat dirumuskan oleh siswa dibawah bimbingan guru.
Hal-hal yang perlu doperhatikan dalam menyimpulkan materi pelajaran diantaranya adalah :
1) Berorientasi pada indikator pembelajaran.
2) Singkat, jelas serta dengan bahasa( tulis/lisan) yang mudah dipahami siswa.
3) Kesimpulan materi tidak keluar dari topik yang telah dibahas.
4) Dapat menggunakan waktu sesingkat mungkin.
5. Penanaman nilai dan sikap dalam pembelajaran IPS
Pengertian Nilai dan Sikap
Dengan demikian kita dapat menarik suatu kesimpulan bahwa nilai secara umum merupakan ukuran tentang baik-buruk, tentang tata-laku yang telah mendalam dalam kehidupan masyarakat. Nilai merupakan pencerminan budaya suatu kelompok masyarakat. Sikap adalah sebagai keadaan yang ada pada diri manusia yang menggerakkan untuk bertindak, sikap menyertai manusia dengan perasaan-perasaan tertentu dalam menanggapi obyek dan semua itu terbentuk atas pengalaman (Bimo Walgito. 1983:52-55).
Dengan demikian, dapat disimpulkan secara sederhana bahwa penilaian sikap dalam proses pembelajaran di sekolah dapat diartikan upaya sistematis dan sistemik untuk mengukur dan menilai perkembangan siswa, sebagai hasil dari proses pembelajaran yang telah dijalaninya.
Beberapa sikap dan tingkah laku yang perlu dikembangkan antara lain :
1. Sikap penghargaan kepada setiap manusia
Penghargaan bahwa pribadi manusia itu bernilai, tidak boleh direndahkan atau disingkirkan tetapi harus dikembangkan. Setiap manusia , siapapun orangnya adalah bernilai, inilah yang menjadi hak asasi manusia, dan sikap ini harus dipunyai. Oleh karena itu tindakan meremehkan, menghina, merendahkan, apalagi mengganggu kebahagiaan orang lain dianggap tidak baik. Dalam wujud tindakan, misalnya siswa saling menghargai temannya, tidak menjelekkan temannya dan sebagainya.
2. Sikap tenggang rasa, jujur, berlaku adil, suka mengabdi, ramah, setia, sopan, dan tepat janji
Sikap ini jelas membantu orang dalam berhubungan dengan orang lain dan hidup bersama orang lain.
3. Sikap demokratis dan menghargai gagasan orang lain serta mau hidup bersama orang lain yang berbeda
Sikap ini jelas sangat membantu kita menjadi manusia, karena memanusiakan manusia lain. Bagi negara Indonesia yang sedang mencari bentuk demokrasi, sikap ini sangat jelas diperlukan. Apalagi sikap rela hidup bersama, meskipun lain gagasan, lain idiologi perlu ditekankan. Kita rela hidup besama dalam pebedaan karena perbedaan adalah keadaan asasi kita.
4. Kebebasan dan tanggung jawab
Sikap manusia sebagai pribadi adalah ia mempunyai kebebasan untuk mengungkapkan dirinya dan bertanggung jawab terhadap ungkapannya. Sikap ini berlaku baik terhadap dirinya sendiri, terhadap orang lain maupun terhadap alam dan Tuhan. Sikap ini jelas diwujudkan dalam kebebasan, mimbar, kebebasan berbicara, kebebasan untuk mengungkapkan gagasan dan tanggung jawab. Siswa diajak bertanggung jawab terhadap tindakannya dan tidak lari dari tanggung jawab.
5. Penghargaan terhadap alam
Alam diciptakan untuk dimanfaatkan oleh manusia agar dapat hidup bahagia. Berkenaan dengan hal tersebut penggunaan alam hanya untuk dirinya sendiri tidak dibenarkan. Termasuk juga pengrusakan alam yang hanya dapat memberikan kehidupan kepada segelintir orang juga tidak benar. Keserakahan dalam penggunaan alam adalah kesalahan.
6. Penghormatan kepada Sang Pencipta
Sebagai makhluk kita menghormati Sang Pencipta. Kita melalui penghayatan iman,siswa diajak untuk menghormati dan memuji Sang Pencipta , dan pujian itu dapat diwujudkan dalam sikap berbaik kepada semua makluk ciptaan, termasuk pada diri sendiri. Sikap menghargai iman orang lain, menghargai bentuk iman orang lain, menghargai budaya orang lain perlu dikembangkan dalam kerangka rela hidup saling membantu dan menerima orang lain.
7. Beberapa sikap pengembangan sebagai pribadi manusia seperti disiplin, bijaksana, cermat, mandiri, percaya diri, semuanya lebih menunjang penyempurnaan diri pribadi.
Meskipun hal-hal itu tidak langsung berkaitan dengan orang lain, tetapi membantu dalam kerja sama dengan orang lain. Sikap mental dan tingkah laku tersebut di atas harus selalu dikembangkan. Dalam pengembangannya harus dijiwai oleh nilai-nilai yang luhur dan latihan mengungkapkan sikap mental secara baik, terarah dan terpuji. Kesadaran dan penghayatan siswa terhadap nilai yang menjadi landasan dan falsafah hidup bangsa Indonesia harus ditanamkan secara berkesinambungan, sehingga sikap mental siswa menjadi benar-benar memancarkan kebenaran, keluhuran, dan tanggung jawab. Penanaman nilai dan sikap ini harus sudah dimulai sejak kecil (TK, SD), dan berkelanjutan pada jenjang berikut/diatasnya.
Nilai-nilai yang ditanamkan kepada siswa harus semakin diperdalam dengan cara memperkenalkan mengapa nilai-nilai itu ditanamkan. Tahap demi tahap mulai dikembangkan unsur pemahaman kepada diri siswa, nilai-nilai kejujuran, keadilan, kepahlawanan harus sudah mulai diperkenalkan dan harus mendapat tekanan serta perhatian. Ceritera dan dongeng dapat menjadi sarana yang baik untuk pengenalan dan penanaman nilai-nilai tersebut. Pada kelas tinggi, harus ditambah porsi pemahamannya, kegiatan-kegiatannya harus dipilih yang dapat membangun sikap tanggung jawab, keteraturan, kebersamaan dalam kelompok yang saling membantu. Pemberian tugas baik yang bersifat individu maupun kelompok, diskusi, dan tanya jawab merupakan metode yang cocok untuk menanamkan nilai dan sikap dalam pengajaran IPS. Satu hal yang tidak boleh dilupakan adalah nilai dan sikap yang telah tertanam sejak SD harus semakin diperdalam sampai suatu keyakinan bahwa apa yang telah diajarkan dan dilaksanakan adalah baik. Dengan demikian diharapkan nilai-nilai dan sikap yang ditanamkan sudah menjadi suatu kebiasaan yang sudah diyakini kebenarannya.

Pembelajaran Tematik Dan Implementasinya Di Sekolah Dasar


Pendahuluan

Pemerintah pada beberapa tahun lalu telah mengeluarkan kebijakan tentang otonomi daerah. Kebijakan ini antara lain memberi ruang gerak yang luas kepada lembaga pendidikan khususnya sekolah dasar dalam mengelola sumber daya yang ada, dengan cara mengalokasikan seluruh potensi dan prioritas sehingga mampu melakukan terobosan-terobosan sistem pembelajaran yang lebih inovatif dan kreatif.
Salah satu upaya kreatif dalam melaksanakan pembelajaran yang   menggunakan kurikulum berbasis kompetensi di sekolah dasar adalah melakukan pembelajaran tematik. Pembelajaran model ini akan lebih menarik dan bermakna bagi anak karena model pembelajaran ini menyajikan tema-tema pembelajaran yang lebih aktual dan kontekstual dalam kehidupan sehari-hari. Namun demikian masih banyak pihak yang belum memahami dan mampu menerapkan model ini secara baik. Melalui tulisan ini akan diuraikan secara singkat tentang pembelajaran tematik secara konseptual dan implementasinya dalam kegiatan pembelajaran.


  • Arti dan Prinsip Dasar Pembelajaran Tematik



Pembelajaran tematik dapat diartikan suatu kegiatan pembelajaran dengan mengintegrasikan materi beberapa mata pelajaran dalam satu tema/topik pembahasan. Sutirjo dan Sri Istuti Mamik (2004: 6) menyatakan bahwa pembelajaran tematik merupakan satu usaha untuk mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, nilai, atau sikap pembelajaran, serta pemikiran yang kreatif dengan menggunakan tema. Dari pernyataan tersebut dapat ditegaskan bahwa pembelajaran tematik dilakukan dengan maksud sebagai upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan, terutama untuk mengimbangi padatnya materi kurikulum. Disamping itu pembelajaran tematik akan memberi peluang pembelajaran terpadu yang lebih menekankan pada partisipasi/keterlibatan siswa dalam belajar. Keterpaduan dalam pembelajaran ini dapat dilihat dari aspek proses atau waktu, aspek kurikulum, dan aspek belajar mengajar.
Dalam menerapkan dan melaksanakan pembelajaran tematik, ada beberapa prinsip dasar  yang perlu diperhatikan yaitu 1) bersifat terintegrasi dengan lingkungan, 2) bentuk belajar dirancang agar siswa menemukan tema, dan 3) efisiensi. Agar diperoleh gambaran yang lebih jelas berikut ini akan diurakan ketiga prinsip tersebut,  berikut ini.
1.      Bersifat kontekstual atau terintegrasi dengan lingkungan.
Pembelajaran yang dilakukan perlu dikemas dalam suatu format keterkaitan, maksudnya pembahasan suatu topik dikaitkan dengan kondisi yang dihadapi siswa atau ketika siswa menemukan masalah dan memecahkan masalah yang nyata dihadapi siswa dalam kehidupan sehari-hari dikaitkan dengan topik yang  dibahas.
2.      Bentuk belajar harus dirancang agar siswa bekerja secara sungguh-sungguh untuk menemukan tema pembelajaran yang riil sekaligus mengaplikasikannya. Dalam melakukan pembelajaran tematik siswa didorong untuk mampu menemukan tema-tema yang benar-benar sesuai dengan kondisi siswa, bahkan dialami siswa.
3.      Efisiensi
Pembelajaran tematik memiliki nilai efisiensi antara lain dalam segi waktu, beban materi, metode, penggunaan sumber belajar yang otentik sehingga dapat mencapai ketuntasan kompetensi secara tepat.

  • Ciri-ciri Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik memiliki ciri-ciri atau karakteristik sebagaimana diungkapkan dalam www. pppg tertulis.or.id. sebagai berikut 1) berpusat pada siswa, 2) Memberikan pengalaman langsung kepada siswa, 3)  Pemisahan mata  pelajaran tidak begitu jelas, 4) Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran., 5) Bersifat fleksibel, 6) Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat, dan kebutuhan siswa. Agar diperoleh gambaran yang lebih jelas tentang karakteristik tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
1.      Berpusat pada siswa
Proses pembelajaran yang dilakukan harus menempatkan siswa sebagai pusat aktivitas dan harus mampu memperkaya pengalaman belajar. Pengalaman belajar tersebut dituangkan dalam kegiatan belajar yang menggali dan mengembangkan fenomena alam di sekitar siswa.


2.      Memberikan pengalaman langsung kepada siswa
Agar pembelajaran lebih bermakna maka siswa perlu belajar secara langsung dan mengalami sendiri. Atas dasar ini maka guru perlu menciptakan kondisi yang kondusif dan memfasilitasi tumbuhnya pengalaman yang bermakna.
3.      Pemisahan mata  pelajaran tidak begitu jelas
Mengingat  tema dikaji dari berbagai mata pelajaran dan saling keterkaitan maka  batas mata pelajaran menjadi tidak begitu jelas.
4.      Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran.
5.      Bersifat fleksibel
Pelaksanaan pembelajaran tematik tidak  terjadwal secara ketat antar mata pelajaran.
6.      Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat, dan kebutuhan siswa.

  • Peran dan Pemilihan Tema dalam Pembelajaran Tematik

Tema dalam pembelajaran tematik memiliki peran antara lain:
1.      Siswa lebih mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau topik tertentu.
2.      Siswa dapat mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi mata pelajaran dalam tema yang sama.
3.      Pemahaman terhadap  materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan
4.      Kompetensi berbahasa bisa dikembangkan lebih baik dengan mengaitkan mata pelajaran lain dan pengalaman pribadi siswa.
5.      Siswa lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan dalam konteks tema yang jelas.
6.      Siswa lebih bergairah belajar karena mereka bisa berkomunikasi dalam situasi yang nyata.
7.      Guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan secara terpadu dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam 2 atau 3 kali.
Pemilihan tema dalam pembelajaran tematik dapat berasal dari guru dan siswa. Pada umumnya guru memilih tema dasar dan siswa menentukan unit temanya.  Tema juga dapat dipilih berdasarkan pertimbangan konsensus antar siswa.

  • Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran tematik

Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam pembelajaran tematik, yaitu:
1.      Pembelajaran tematik dimaksudkan agar pelaksanaan kegiatan pembelajaran lebih bermakna dan utuh.
2.      Dalam pelaksanaan pembelajaran tematik  perlu mempertimbangkan alokasi waktu untuk setiap topik, banyak sedikitnya bahan yang tersedia di lingkungan.
3.      Pilihlah tema yang terdekat dengan siswa.
4.      Lebih mengutamakan kompetensi dasar yang akan dicapai dari pada tema.

  • Keunggulan dan kekurangan Pembelajaran Tematik

Pelaksanaan pembelajaran tematik memiliki beberapa keuntungan dan juga kelemahan yang diperolehnya. Keuntungan yang dimaksud yaitu:
1.      Menyenangkan karena bertolak dari minat dan kebutuhan siswa
2.      Pengalaman dan kegiatan belajar relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa.
3.      Hasil belajar akan bertahan lebih lama karena lebih berkesan dan bermakna.
4.      Menumbuhkan keterampilan sosial, seperti bekerja sama, toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain.
Pembelajaran tematik di samping memiliki beberapa keuntungan sebagaimana dipaparkan di atas, juga terdapat beberapa kekurangan yang diperolehnya. Kekurangan yang ditimbulkannya yaitu:
1.      Guru dituntut memiliki keterampilan yang tinggi 
2.      Tidak setiap guru mampu mengintegrasikan kurikulum dengan konsep-konsep yang ada dalam mata pelajaran secara tepat.


  • Implementasi Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar

Pembelajaran tematik di sekolah dasar (SD) merupakan suatu hal yang relatif baru,  sehingga dalam  implementasinya belum sebagaimana yang diharapkan. Masih banyak guru yang merasa sulit dalam melaksanakan pembelajaran tematik ini. Hal ini terjadi antara lain karena guru belum mendapat pelatihan secara intensif  tentang pembelajaran tematik ini. Disamping itu juga guru masih sulit meninggalkan  kebiasan kegiatan pembelajaran yang penyajiannya berdasarkan mata pelajaran/bidang studi.
Pelaksanaan pembelajaran tematik di sekolah dasar pada saat ini  difokuskan pada kelas-kelas bawah (kelas 1 dan 2) atau kelas yang anak-anaknya masih tergolong pada anak usia dini, walaupun sebenarnya pendekatan pembelajaran tematik ini bisa dilakukan di semua kelas sekolah dasar.
Pembelajaran tematik dilakukan dengan beberapa tahapan-tahapan seperti penyusunan perencanaan, penerapan, dan evaluasi/refleksi. tahap-tahap ini secara singkat dapat diuraikan sebagai berikut:
1.      Perencanaan
Mengingat perencanaan sangat menentukan keberhasilan suatu pembelajaran tematik, maka perencanaan yang dibuat dalam rangka pelaksanaan pembelajaran tematik harus sebaik mungkin Oleh karena itu ada beberapa langkah yang perlu dilakukan dalam merancang pembelajan tematik ini yaitu: 1) Pelajari kompetensi dasar pada kelas dan semester yang sama dari setiap mata pelajaran, 2) Pilihlah tema yang dapat mempersatukan kompetensi-kompetensi  untuk setiap kelas dan semester, 3) Buatlah ”matriks hubungan kompetensi dasar dengan tema”, 4) Buatlah pemetaan pembelajaran tematik. Pemetaan ini dapat dapat dibuat dalam bentuk matriks atau jareingan topik, 5) Susunlah silabus dan rencana pembelajaran berdasarkan matriks/jaringan topik pembelajaran tematik
2.      Penerapan pembelajaran tematik
Pada tahap ini intinya guru melaksanakan rencana pembelajaran yang telah disusun sebelumnya. Pembelajaran tematik ini akan dapat diterapkan dan dilaksanakan dengan baik perlu didukung laboratorium yang memadai. Laboratorium yang memadai  tentunya berisi berbagai sumber belajar yang dibutuhkan bagi pembelajaran di sekolah dasar. Dengan tersedianya laboratorium yang memadai tersebut maka guru ketika menyelenggarakan pembelajaran tematik akan dengan mudah memanfaatkan sumber belajar yang ada di laboratorium tersebut, baik dengan cara membawa sumber belajar ke dalam kelas maupun mengajak siswa ke ruang laboratorium yang  terpisah dari ruang kelasnya.
3.   Evaluasi Pembelajaran Tematik
 Evaluasi pembelajaran tematik difokuskan pada evaluasi proses dan hasil. Evaluasi proses diarahkan pada tingkat keterlibatan, minat dan semangat siswa dalam proses pembelajaran, sedangkan evaluasi hasil lebih diarahkan pada tingkat pemahaman dan penyikapan siswa terhadap substansi materi dan manfaatnya bagi kehidupan siswa sehari-hari. Disamping itu evaluasi juga dapat berupa kumpulan karya siswa selama kegiatan pembelajaran yang bisa ditampilkan dalam suatu paparan/pameran karya siswa.
 Instrumen yang dapat digunakan untuk mengungkap pemahaman siswa terhadap materi pelajaran dapat digunakan tes hasil belajar. dan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa melakukan suatu tugas dapat berupa tes perbuatan atau keterampilan dan untuk mengungkap sikap siswa terhadap materi pelajaran dapat berupa wawancara, atau dialog secara informal.
Disamping itu instrumen yang dikembangkan dalam pembelajaran tematik dapat berupa: kuis, pertanyaan lisan, ulangan harian, ulangan blok, dan tugas individu atau kelompok, dan lembar observasi.


  • Kesimpulan 


Berdasarkan uraian di atas dapat ditegaskan bahwa pembelajaran tematik   dimaksudkan agar pembelajaran lebih bermakna dan utuh. Pembelajaran tematik ini  memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan perhatian, aktivitas belajar, dan   pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajarinya, karena pembelajarannya lebih berpusat pada siswa, memberikan pengalaman langsung kepada siswa,   pemisahan mata  pelajaran tidak begitu jelas, menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran., bersifat fleksibel, hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat, dan kebutuhan siswa.
Pembelajaran tematik agar berhasil dengan baik perlu dilakukan  dengan menempuh tahapan perencanaan, penerapan dan evaluasi.

Selasa, 06 November 2012

Kawih Kaulinan Sunda

1. Ucang ucang angge
mulung muncang ka parangge
digogog ku anjing gede
anjing gede nu Pa Lebe
ari gog gog cungungung

2. Trang trang kolentrang
si londok paeh nundutan
mesat gobang kabuyutan
tikusruk kana durukan

3. Tongtolang nangka
kawinan bapa
poe salasa
teu beja-beja
aduh aduh si bapa
teungteuingeun ka ema
bapa mah suka suka
jeuh nu ngora

4. Yu batur urang ulin ka Cibadak
ah embung sieuna badak nu kamari
geus euweuh geus dibedil ku si Jendil
Ndil ndilong si Jending dirawu kelong

5. Perepet jengkol jajahean
kadempet konxxx jejeretean

6. Pa Deong Pa Deong
pangmukakeun lawang angin

7. Cing cangkeling
manuk cingkleung cindeten
plos ka kolong
bapa Satar buleneng

8. Tokecang tokecang
malik pendil tosblong
angeun kacang angeun kacang
sapariuk kosong

9. Aya hiji kurung
pinuh ku japati
japati kaluar
disada uok uokan
Alim karamana
alim ka ibuna
hoyong kaputrana
nu centik bulu socana

10. Colenak beuleum peuyeum digulaan
awas bom batok (2x)
rebu rebu rada nyentok (2x)
leumpangna dicentok centok (2x)
sieun nincak tai kotok

11. Blung blong
tampelet tampa gelom
lalamis bulu maung
cerentel cantel
pakuong doblus

12. Tat tit tut
daun kanyere (kaliki)
saha nu hitut budak awewe (lalaki)
dibawa kasaung butut
balikna ngaburusut

13. Abdi teh ayeuna
gaduh hiji boneka
teu kinten saena
sareng lucuna
Ku abdi dierokan
erokna sae pisan
sumangga tingali
boneka abdi

Kaulinan 1. Ambila-ambilan
Ambil-ambilan turuktuk hayam samantu
saha nu di ambil
kami mah budak pahatu
purah nutu purah ngejo
purah ngasakan baligo
purah tunggu bale gede
nyerieun sukuna kacugak ku kaliage
aya ubarna urat gunting sampurage
tiguling nyocolan dage.

2.Cingciripit
Cingciripit
tulang bajing kacapit
kacapit ku bulu pare
bulu pare seuseukeutna
jol Pa Dalang
mawa wayang jrek-jrek nong.....

3.Lalandakan
Landak landak sonari
kop cau kop tiwu
hakaneun sia janari
bekel miang ka batawi
kop jurig jarian
kop jurig tangkod
kop jurig pacilingan
kop jurig onom......

4.Oray-orayan
Oray orayan
luar leor mapay sawah
tong ka sawah
parena keur sedeng beukah
Oray-orayan
laur leor mapay leuwi
tang ka leuwi
di leuwi loba nu mandi
Oray-orayan
oray naon, orya bungka, bungka naon, bungka laut
laut naon, laut dipa, dipa naon,...dipandeuriiiii...


Kakawihan Barudak

1. Ayang-ayanggung
Ayang-ayanggung
gung goongna rame
menak ki Wastanu
nu jadi wadana
naha maneh kitu
tukang olo-olo
loba anu giruk
ruket jeung kompeni
niat jadi pangkat
katon kagorengan
ngantos kanjeng dalem
lempa lempi lempong
ngadu pipi jeung nu ompong
jalan ka batawi ngemplong

2.Margaluyu
Bang-bang kalima lima gobang, bang
bangkong di tengah sawah, wah
wahai tukang bajigur, gur
guru sakola desa, sa
saban poe ngajar, jar
jarum paranti ngaput, put
putri nu gareulis, lis
lisung kadua halu, lu
luhur kapal udara, ra
ragrag di Jakarta, ta
taun opat hiji, ji
haji rek ka mekah, kah
kahar tujuh rebu, bu
buah meunang ngala, la
lauk meunang nyobek, bek
beker meunang muter, ter
terus ke Citapen, pen
pena gagang kalam, lam
lampu eujeung damar, mar
mari kueh hoho, ho
hotel pamandangan, ngan
ngantos kangjeng dalem, lem
lempa lempi lempong
ngadu pipi jeung nu ompong


3.Ole-ole Ogong
Ole-ole ogong
melak cabe di tarogong
dihakan ku mebe ompong
diteang kari sapotong

au au aheng
beuleum cau tutung geheng
embe embe domba
anak sapi tutunggulan

ema ema weya
si sahi kabuhulan
hayang geura diinuman
embe embe domba
anak sapi tuntunggulan
ema ema weya
si sahi pupundukan
ku baturna ditumbukan

4.Rat-rat Gurisat
Rat rat gurisat
nini engrat paeh tiselap
tiselap kana kuciat
dibura ku laja tuhur
laja tuhur meunang ngunun
meunang ngunun tujuh taun
kadalapan diburakeun
nyeh prot...nyeh prot...nyehhhh prrroootttttt.